Kamis, 13 Oktober 2016

Terungkap, Alien Bisa Deteksi Keberadaan Manusia




Alien bisa deteksi keberadaan manusia, dengan cara apa?Keberadaan Alien memang dianggap sebagai sebuah fenomena misterius yang masih terus diusut sampai sekarang. Berbagai cara digunakan agar dapat membuktikan bahwa memang benar Alien itu hidup di dunia nyata.

Pernahkah Anda berpikir bahwa di tengah gencarnya manusia mencari berbagai macam cara untuk mengungkap keberadaan Alien, di saat yang sama mereka pun sebenarnya juga tengah mendeteksi keberadaan kita?

Hal tersebut diungkap langsung oleh Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), yang memiliki teori bahwa Alien bisa mendeteksi keberadaan umat manusia di bumi. 

NASA menjelaskan bahwa memang ada sebuah hubungan antara bumi dan Alien. Perubahan lingkungan dan iklim menjadi `informasi` yang terpancar ke Alien agar dapat mengetahui keberadaan manusia di bumi.

"Alien dapat melacak manusia dari perubahan lingkungan berdasarkan kondisi atmosfer," kata mantan astronot NASA, John Grunsfeld di sebuah konferensi Sains di Chicago, seperti dilansir laman Dailymail, Kamis (18/6/2015). 

Lebih lanjut, Grunsfeld juga mengungkap bahwa makhluk yang hidup di semesta ini sebenarnya tidak hanya manusia, tumbuhan dan hewan. Banyak sekali kemungkinan yang bisa memperlihatkan tanda-tanda kehidupan Alien. Ia mengatakan, teknologi pun harus dimanfaatkan agar dapat membantu proses pembuktian makhluk esktraterestrial tersebut.

Semakin berkembangnya teknologi sains yang dapat mendukung keberagaman penemuan luar angkasa, Alien bukan lagi menjadi sebuah mitos. "Ini cuma persoalan waktu, kapan kita membuktikan keberadaannya," ujar Direktur Heliofisik NASA Jeffery Newmark.

Newmark berpendapat, Alien tidak divisualisasikan sebagai makhluk dengan postur pendek dan berwarna hijau. Ia justru menyatakan bahwa Alien memiliki postur yang sama dengan mikroba yang ada di bumi.

Spekulasi dan pernyataan Grunsfeld dan Newmark rupanya terkait dengan beberapa penemuan air oleh NASA di lokasi-lokasi luar angkasa yang mengejutkan.

Penelitan terbaru menunjukkan bahwa sebanyak 50 persen wilayah utara Mars rupanya memiliki lautan yang dalam. Bahkan, perairan tersebut sudah ada di Mars sejak 1,2 miliar tahun lamanya. Hal ini, disimpulkan oleh para ilmuwan bahwa dibutuhkan waktu yang panjang dan proses yang begitu rumit untuk membentuk sebuah kehidupan.

Selain itu, keberadaan air yang mengandung unsur garam terdapat di sebuah bulan milik planet Jupiter, Ganymede. Ada juga lautan yang ditemukan di sebuah posisi dijepit kedua es. Penelitian tersebut terbukti dilakukan melalui teleskop Hubble.

Selain itu, bulan Jupiter yang lain, Europa, serta satelit Saturnus, Enceladus, diperkirakan memiliki lautan yang kaya dengan unsur mineral.

"Penelitian kami menunjukkan sedang dalam kemajuan yang sangat pesat," kata Direktur Planetarium NASA Jim Green. Ia pun optimis bahwa ambisinya serta misi NASA menemukan kehidupan baru di tata surya akan terbukti.

Tahun lalu, NASA telah memprediksi sebuah kehidupan baru akan ditemukan dalam 20 tahun mendatang. NASA bahkan merencanakan proyek ke Mars pada tahun 2020 untuk mencari bukti lebih lanjut mengenai tanda-tanda kehidupan.

Sedangkan pada 2030, nantinya para astronot diharapkan sudah bisa mendarat di planet tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar